Proses Madan menuju meja operasi cukup alot karena ketidakjelasan pembiayaan. Hal ini disebabkan musibah yang menimpa Madan dianggap sebagai kecelakaan saat kerja dan pengobatan awal sudah ditanggung oleh Jasa Raharja. Apesnya, uang tanggungan Jasa Raharja sudah terpakai semua dan tidak ada biaya tambahan, sementara operasi pengangkatan pen belum terlaksana. Alhasil, rencana operasi pengangkatan pen pun menjadi terkatung-katung.
Tak mau melihat warganya susah, Lurah Tiakar Ari Ashadi bersama Ketua LPM Sepriyendi menghubungi Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda agar dapat mencarikan solusi persoalan Madan tersebut. Setelah mengunjungi Madan, Rida Ananda langsung memerintahkan Kadis Sosial Irwan Suwandi agar mengurus jaminan biaya pengobatan Madan melalui fasilitas BPJS.
“Alhamdulillah, berkat koordinasi yang baik antara pemerintah kota dengan BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan, akhirnya jaminan biaya operasi pengangkatan Pen di kaki Madan dapat kita selesaikan. Semoga Madan bisa segera pulih dan kembali beraktifitas seperti biasa,” ujar Kadis Sosial Irwan Suwandi didampingi Kasi Trantib Kecamatan Payakumbuh Timur Tri Nazmi saat membesuk Madan dirumah sakit pada Rabu (10/5).
“Mewakili Madan dan atas nama pihak kelurahan dan warga Tiakar kami mengucapkan Terima kasih kepada Pak Walikota dan Pak Kadis Sosial yang telah mencarikan jalan keluar bagi persoalan warga kami ini,” ujar Lurah Tiakar Ari Ashadi dan Ketua LPM Sepriyendi yang turut mendampingi Kadis Sosial membesuk Madan. (*)
0 Komentar