Payakumbuh — Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini memerintahkan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Nursyamsu merespon langsung kasus ayah dan anak disabilitas yang diduga terlantar dan mengemis di jalanan Kota Payakumbuh. Kedatangan Nursyamsu disambut langsung Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda, Sabtu (27/5).

Nursyamsu menjelaskan bahwa menteri sosial menerima laporan adanya anak beserta ayahnya mengemis di Payakumbuh dalam kondisi keduanya tanpa identitas dan disabilitas. Keduanya dilaporkan terlantar dan tidak memiliki tempat tinggal yang jelas.

“Ibu (mensos,red) begitu dapat laporan, langsung perintahkan kami turun langsung mengecek kebenaran berita, sekaligus melakukan langkah-langkah penanganan kasus. Bahkan besok beliau berencana turun langsung ke Payakumbuh,” ujar Nursyamsu kepada Walikota Payakumbuh diawal pertemuan.

Dikatakan, dalam proses pendalaman kasus, pihaknya menemukan sejumlah fakta yang kemudian dilaporkan kepada menteri sosial. Dijelaskan, kedua orang disabilitas itu ternyata tidak terlantar, mereka memiliki tempat tinggal layak dan ada keluarga yang mengurus dirumah.

“Ternyata Si bapak memiliki istri dirumah. Istrinya terlihat sehat dan berpenampilan rapi serta bersih. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi suami dan anaknya. Kita pun melakukan serangkaian tes kepada keluarga tersebut dan menemukan fakta cukup kontras dengan laporan awal yang diterima Bu Mensos,” ujar Nursyamsu disela-sela peninjauan ke rumah anak disabilitas tersebut.

Ditambahkan, dari tes yang dilakukan, pihaknya menyimpulkan sementara si bapak tidak bisu dan tuli sebagaimana tampilan lahiriyah.

“Kesimpulan sementara kita, beliau tidak bisu atau tuli, buktinya beliau bisa merespon ucapan kita saat di tes. Cuma memang karena pernah mengalami stroke, fungsi pendengaran dan pengucapan sedikit terganggu,” beber Nursyamsu.

Sementara untuk si Anak (Rifaldo,red), pihaknya menekankan akan mengawal pengobatan dan proses rehabilitasi untuk pemilihan fungsi sosialnya.

“Rifaldo mengidap lumpuh layu, ini sesuai dengan laporan medis yang kami terima dari rumah sakit. Bu Mensos perintahkan untuk memberikan penanganan terbaik, kalau diperlukan, anak kita dirujuk ke Padang dan juga ke Jakarta untuk berobat. Biaya akan kita tanggung semua,” beber Nursyamsu.

Ditambahkan, seluruh temuan respon kasus di lapangan dilaporkan langsung kepada Menteri Sosial. Dikatakan, Menteri Sosial cukup puas dengan proses penanganan dan meminta anak disabilitas untuk langsung dirujuk ke Rumah Sakit M. Jamil di Padang.

“Alhamdulillah, laporan respon kasus yang kita sampaikan ke Ibu (mensos,red) diterima dengan baik. Beliau cukup puas dan mengapresiasi kinerja dilapangan, sehingga memutuskan urung datang ke sini (Payakumbuh,red),” ujar Nursyamsu didampingi Kepala Sentra Abiseka Kemensos Agus Hasyim dan Hasim yang merupakan Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial di Padang.

Sementara, Pj. Walikota Payakumbuh yang turut mendampingi Direktur RSPD Kemensos menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Menteri Sosial dan jajaran terhadap masalah sosial yang ada di Payakumbuh. Meski batal ke Payakumbuh, Walikota berharap, lain waktu beliau dapat berkunjung ke Payakumbuh.

“Tolong sampaikan rasa terima kasih kami ke Bu Menteri, luar biasa perhatian beliau kepada kami. Mudah-mudahan lain waktu beliau bisa berkunjung ke Payakumbuh. Nanti kami jamu beliau makan rendang, sebagai icon dari Kota kita,” ujar Walikota Rida Ananda kepada Nursyamsu dan Agus Hasyim.

Saat berita ini diturunkan, Rifaldo, anak disabilitas beserta keluarga sudah dibawa ke Padang untuk mendapat tindakan lebih lanjut. Sebelumnya Menteri Sosial akan menyerahkan bantuan Atensi Kemensos kepada Rifaldo dan keluarga, termasuk Kursi Roda jenis Cerebral Palsy yang sangat sesuai dengan kondisi lumpuh layu yang diidap Rifaldo.(*)


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *