Payakumbuh — Tak satu jalan ke Roma. Pepatah itu barangkali dipegang teguh Pj. Walikota Payakumbuh, Rida Ananda. Guna membantu pemulihan fisik warga Difabel (penyandang disabilitas, red), Rida rela mendatangkan ahli urut tradisional yang menjadi langganannya.

Kamis (1/6) sejumlah warga difabel diundang Rida ke pendopo Rumah Dinas Walikota Payakumbuh untuk menjalani pijat atau urut tradisional. Rida mendatangkan ahli urut yang berasal dari daerah Solok Bio-Bio Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Saya ingin berbagi cara berobat dengan warga difabel kita baik yang lumpuh, stroke, syaraf terjepit dan semacamnya melalui terapi pijat tradisional. Saya datangkan ahlinya ke rumah Dinas untuk memudahkan warga. Kebetulan beliau adalah ahli urut langganan saya,” beber Rida Ananda.

Rida mengaku tak sembarangan dalam mendatangkan ahli urut yang biasa dipanggil Pak Datuk itu. Dikatakan, pengalaman lah yang menyebabkan dia berani menfasilitasi warga difabel menjalani terapi urut dengan Pak Datuk.

“Beberapa waktu lalu saya pernah hampir stroke, tangan sebelah kiri tak bisa digerakkan, memasang baju saja tak bisa, bahkan lama kelamaan ukuran tangan seperti mengecil. Alhamdulilah, dengan menjalani terapi urut ke Pak Datuk, penyakit saya sembuh,” cerita Rida didampingi istrinya tercinta, Elfriza Zaharman yang akrab dipanggil Cece.

Ditambahkan, pengalaman itulah yang ingin Ia bagi dengan warga Difabel di Payakumbuh yang saat ini masih berjuang untuk sembuh dari penyakitnya.

“Hari ini kita fasilitasi mereka terapi pijat disini (pendopo, red), karena kalau pergi sendiri belum tentu cepat dapat layanan, maklum jadwal Pak Datuk ini sangat padat,” terang Rida.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh Irwan Suwandi yang turut mendampingi Pj. Walikota menfasilitasi warga Difabel menyambut gembira layanan terapi pijat tersebut. Dikatakan, warga difabel merupakan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) dan wajib ditangani secara komprehensif.

“Terapi pijat merupakan salah satu bentuk rehabilitasi non medis yang dapat dianjurkan bagi warga difabel. Seperti pengalaman Pak Pj. Wako, melalui pijat kondisi nyaris difabel dapat beliau hindari, bahkan pulih seperti semula, semoga juga bisa menular ke warga yang hari ini mau ikut terapi pijat tersebut,” pungkas Irwan.

Dari pantauan dilokasi terapi pijat, puluhan warga terlihat hadir dilokasi. Beberapa terlihat mengalami kondisi disabilitas lumayan parah, seperti lumpuh dan stroke. Salah satunya Susi Mai Putri, warga Difabel asal Kelurahan Sicincin Kecamatan Payakumbuh Timur yang sedang menjadi atensi Dinas Sosial Kota Payakumbuh. (*)


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *