Payakumbuh — Kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat sebetulnya bukan karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup, akan tetapi karena sikap mental yang malas, cepat puas dan mempertahankan status miskin untuk bisa mendapatkan bantuan sosial.
Demikian penekanan yang disampaikan Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh, Irwan Suwandi saat memberikan paparan dalam kegiatan penyuluhan sosial keliling yang diangkatkan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Jumat (19/7) di Hotel Farabi, Kelurahan Balai Panjang, Kota Payakumbuh.
Dikatakan, penilaian itu diambil setelah mengevaluasi sejumlah program bantuan sosial yang diberikan kepada warga miskin di Kota Payakumbuh selama dua tahun terakhir.
“Pemerintah sudah cukup banyak memberikan bantuan sosial, seperti bantuan PKH, BPNT, BLT, Raskin, bantuan usaha ekonomi produktif, dan lain-lain. Tapi herannya, jumlah warga miskin tidak berkurang signifikan, yang dapat PKH tidak keluar-keluar dari status miskin, padahal sudah bertahun-tahun menerima bantuan PKH,” ujar Irwan.
Ditambahkan, dirinya bahkan mendapati fenomena, bahwa status miskin sengaja dipelihara agar bisa terus mendapatkan bantuan sosial tadi.
“Ada laporan masuk ke kami, katanya keluarga penerima PKH kalau anaknya mau tamat sekolah, mana mereka program ‘buat anak’ anak baru, agar jumlah bantuan PKH yang akan diterima tidak berkurang. Kalau ini betul, kan pola pikir seperti ini tidak benar,” tukas Irwan.
Dirinya berharap, para peserta penyuluhan tidak punya sikap mental demikian.
“Jangan pernah bercita-cita mendapat PKH, kalau bercita-cita dapat PKH, sama saja bapak ibu berdoa untuk menjadi miskin,” pungkas Irwan. (*)
0 Komentar