Payakumbuh — Keinginan M. Yusuf (87), kakek sepuh yang sehari-hari menjual sangkar burung di RT 2. RW 1 Kelurahan Tiakar Kecamatan Payakumbuh Timur, untuk menambah penghasilan harian dengan menjual bahan bakar minyak (BBM) akhirnya terwujud. Senin (12/6), Pj. Walikota Payakumbuh, Rida Ananda menyerahkan bantuan modal usaha tersebut buat Yusuf dan keluarga.

Bantuan berasal dari Gerakan Sedekah Seribu Sehari (S3) yang digagas Pj. Walikota Payakumbuh beberapa waktu lalu. Gerakan S3 kali ini berasal dari para aparatur sipil negara (ASN) di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kota Payakumbuh.

“Kami serahkan bantuan buat modal jualan minyak kepada pak Usu (M.Yusuf,red) dan ibuk ya. Ini dari sedekah seribu sehari kawan-kawan pegawai Payakumbuh (ASN,red). Belilah minyak, tabung minyak dan keperluan jualan minyak lainnya ya. Semoga berkah,” ujar Pj. Walikota, Rida Ananda kepada Liswati (71) istri dari M. Yusuf.

Dikatakan, pihaknya memang mengajak para ASN dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menyisihkan sedikit rezekinya buat membantu pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Gerakan S3 ini bersifat imbauan. Mari bantu sesama, khususnya warga kita yang saat ini masih masuk kategori miskin ekstrem,” jelas Pj. Walikota didampingi Ketua TP PKK Kota sekaligus Ketua LKKS Kota, Ny. Cece Rida Ananda di sela-sela pemberian bantuan.

Disamping menyerahkan bantuan modal usaha, Rida Ananda juga meminta Kadis Sosial, Camat Payakumbuh Timur dan Lurah Tiakar yang ikut mendampingi untuk mengusulkan program rehab rumah buat M. Yusuf. Hal itu dikarenakan, rumah yang ditempati M. Yusuf dan keluarga berkategori tidak layak huni.

“Ini masuk prioritas untuk dibantu. Tolong Pak Kadis, Pak Camat dan Pak Lurah segera usulkan ke Dinas terkait atau melalui Baznas,” ujar Pj. Walikota disambut anggukan serempak dari ketiga pejabat daerah tersebut.

Menanggapi, Camat Payakumbuh Timur, Hepi melalui Lurah Tiakar, Ari Ashadi mengatakan bahwa bantuan rehab rumah bagi M. Yusuf sudah pernah diusulkan ke Dinas Perumahan dan Permukiman.

“Sebetulnya sudah kami usulkan pak, cuma karena rumah ini tidak diatas tanah milik beliau, jadi masih terkendala. Kita sedang lobi kaum beliau agar bersedia memberi sedikit tanah untuk lokasi bantuan rumah layak huni,” ujar Lurah Tiakar Ari Ashadi kepada Walikota Rida Ananda.

Sementara, Kepala Dinas Sosial, Irwan Suwandi mengatakan saat ini masih terdapat sebanyak 41 kepala keluarga di Kota Payakumbuh yang tergolong miskin ekstrem. Dikatakan, standar miskin ekstrem mengacu kepada Inpres No. 4 Tahun 2022, dimana pengeluaran perkapita perbulan perorang minimal sebesar Rp. 322.170,-.

“Mengacu pada kriteria kemiskinan yang diturunkan pemerintah pusat, saat ini keluarga miskin ekstrem kita masih ada sekitar 41 KK, termasuk keluarga M. Yusuf ini. Sesuai target pemerintah, tahun 2024 tidak ada lagi miskin ekstrem, maka salah satu upaya kita adalah dengan menggalakkan Gerakan S3 ini,” pungkasnya. (*)


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *