Payakumbuh — Satu hari pasca menerima pengaduan dari tokoh masyarakat beserta Babinkamtibmas di Kelurahan Koto Panjang Padang Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, terkait adanya warga yang membutuhkan bantuan sosial, Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh, Irwan Suwandi langsung turun ke lokasi pada Rabu (14/6).
Didampingi Camat Latina yang diwakili Sekretaris Kecamatan Sastra Hadi, Lurah Koto Panjang Padang Fauzul Izmi, Babinkamtibmas Bripka Dodi dan tokoh masyarakat setempat, Kadis Sosial menemui sejumlah warga pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
“Kemarin, kami didatangi Ketua RW, Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat Kelurahan Koto Panjang Padang. Kami dilapori bahwa saat ini mereka sedang menggalang donasi guna membantu memperbaiki sejumlah rumah warga yang tidak layak huni, mereka minta agar Dinas Sosial turut berperan dalam program tersebut,” ujar Kadis Sosial Irwan.
Dikatakan, pihaknya menyambut baik adanya laporan tokoh masyarakat dan juga Babinkamtibmas terkait adanya warga yang membutuhkan layanan kesejahteraan sosial diatas. Menurutnya sesuai arahan Pj. Walikota Payakumbuh, Rida Ananda, negara harus hadir untuk membantu mereka.
“Sesuai amanat konstitusi, Negara bertanggungjawab menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga khususnya yang kurang mampu. Bantuan meliputi pangan, sandang dan papan. Untuk itu sesuai arahan pimpinan, kami turun langsung ke lapangan untuk melihat apa saja kebutuhan pokok mereka yang perlu dibantu,” terang Irwan.
Ditambahkan, sebagai organisasi perangkat daerah yang ditugaskan membantu kepala daerah dalam urusan sosial kemasyarakatan, maka Dinas Sosial siap hadir merespon setiap warga yang memerlukan layanan kesejahteraan sosial.
“Prinsipnya kami harus hadir. Kita harus bantu sedikit banyaknya, baik melalui tangan kita sendiri atau menggunakan tangan orang lain baik dari swasta atau mengakses bantuan dari propinsi dan pemerintah pusat untuk membantu meringankan beban mereka,” jelas Irwan.
Dijelaskan, dari hasil tinjauan lapangan yang dilakukan bersama Camat, Lurah dan perangkat Kelurahan setempat, ada sejumlah masalah kesejahteraan sosial yang mengemuka seperti rumah tidak layak huni, sanitasi yang tidak sehat, modal untuk berusaha, bantuan biaya pendidikan serta masalah jaminan kesehatan.
“Tadi ada delapan KK miskin yang berhasil kami kunjungi, sebagian besar mereka memerlukan rehab rumah tidak layak huni, perbaikan sanitasi, biaya pendidikan dan kesehatan, ujar Irwan.
Sementara, Muslim (66), salah seorang warga PPKS berstatus Lansia yang ditinjau Kadis Sosial mengaku membutuhkan bantuan rehab rumah. Dikatakan, dirinya terpaksa tinggal dirumah kecil beratapkan plastik karena tak memiliki biaya untuk membangun rumah yang lebih layak.
“Awak Lah Carai pak. Anak lai ado, tapi iduik pas-pasan pulo. Daripado marepotkan biarlah wak tingga di rumah mode ko pak,” ujar Muslim kepada Kadis Sosial dan rombongan yang hadir.
Sementara Mila Septapia (34), salah seorang warga PPKS yang memiliki dua anak disabilitas juga tinggal dirumah berdinding anyaman bambu dan rentan bocor saat hujan turun. Mila terpaksa tinggal disana karena tidak memungkinkan lagi tinggal dirumah orang tuanya.
“Dirumah orang tua sudah ramai pak. Ada tiga KK yang tinggal, karena saudara-saudara saya juga sudah berkeluarga. Akhirnya, kami putuskan pindah dan buat rumah sendiri walau seadanya dan sudah 3 tahun kami tinggal disini,” cerita Mila.
Terkait temuan saat tinjauan lapangan tersebut, Kepala Dinas Sosial berjanji akan melaporkan kepada pimpinan daerah, sekaligus akan berupaya mencarikan jalan keluar bagi warga PPKS tersebut.
“Hasil assesmen ini akan kita laporkan dulu ke pimpinan dan koordinasikan dengan OPD terkait. Kita akan mengupayakan bantuan sosial bagi mereka melalui program-program yang ada, baik di pusat maupun daerah, mohon doanya kami bisa menjembatani,” pungkas Irwan. (*)
0 Komentar